Gambar Sampul IPA · Bab 1 Sistem Ekskresi
IPA · Bab 1 Sistem Ekskresi
Nur Kuswanti

24/08/2021 13:44:31

SMP 9 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Penulis

: Nur Kuswanti

A. D. Duran Corebima

Rahardjo Muhammad Amin

Sifak Indana Mohamad Nur

Wasis Arif Hidayat

Rinie Pratiwi P

Budi Jatmiko

Muslimin Ibrahim

Eko Hariadi

Ilustrasi, Tata Letak

: Direktorat Pembinaan SMP

Perancang Kulit

: Direktorat Pembinaan SMP

Buku ini dikembangkan Direktorat Pembinaan SMP

Ukuran Buku

: 21 x 30 cm

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008

500.7

CON

Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/Nur

Kuswanti,...[et. al.].--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

Xii, 296 hlm.: ilus.; 30 cm

Bibliografi: hlm. 283

Indeks.

ISBN

1. Ilmu Pengetahuan Alam-Studi dan Pengajaran I. Judul

II. Rahardjo

III. Indana, Sifak

IV. Wasis

V. Pratiwi, Rinie P,

VI. Ibrahim, Muslimin VII. Corebima, A. D. Duran

VIII. Amin, Muhammad

IX. Nur , Mohamad

X. Hidayat, Arif XII. Jatmiko, Budi

XIII. Hariadi , Eko

KATA SAMBUTAN

Salah satu upaya untuk melengkapi sumber belajar yang relevan dan

bermakna guna meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Direktorat Pembinaan SMP mengembangkan buku

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa kelas VII, kelas VIII, dan kelas

IX. Buku pelajaran ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, No. 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan, dan berdasarkan kriteria buku pelajaran yang

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.

Buku pelajaran ini merupakan penyempurnaan dari bahan ajar

kontekstual yang telah dikembangkan Direktorat Pembinaan SMP dalam

kaitannya dengan kegiatan proyek peningkatan mutu SMP. Bahan ajar

tersebut telah diujicobakan ke sejumlah SMP di provinsi Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan

Gorontalo sejak tahun 2001. Penyempurnaan bahan ajar menjadi buku

pelajaran yang bernuansa pendekatan kontekstual dilakukan oleh para

pakar dari beberapa perguruan tinggi, guru, dan instruktur yang

berpengalaman di bidangnya. Validasi oleh para pakar dan praktisi serta uji

coba empiris ke siswa SMP telah dilakukan guna meningkatkan kesesuaian

dan keterbacaan buku pelajaran ini.

Buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini telah dinilai oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan, dan dinyatakan memenuhi syarat untuk

digunakan sebagai buku pelajaran di SMP. Sekolah diharapkan dapat

menggunakan buku pelajaran ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat

meningkatkan efektivitas dan keberm

aknaan pembelajaran. Pada akhirnya,

para siswa diharapkan dapat menguasai semua Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar secara lebih mendalam, luas serta bermakna, kemudian

dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saran perbaikan untuk penyempurnaan buku pelajaran ini sangat

diharapkan. Terimakasih setulus-tulus

nya disampaikan kepada para penulis

yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pelajaran ini, baik pada

saat awal pengembangan bahan ajar, ujicoba terbatas, maupun

penyempurnaan sehingga dapat tersusunnya buku pelajaran ini.

Terimakasih dan penghargaan juga disampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu terwujudnya penerbitan buku pelajaran ini.

Jakarta, Juli 2008

Direktur Pembinaan SMP

vv

vv

v

Pendahuluan

Salam IPA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, sehingga Buku IPA untuk

SMP/MTs kelas IX ini dapat diselesaikan sesuai standar isi (SI) yang telah ditetapkan

dalam Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006. Buku IPA ini ditulis untuk membantu

siswa mencapai kompetensi yang ditargetkan. Karena berbasis kompetensi, buku ini tidak

hanya memperhatikan penguasaan konsep, tetapi secara utuh juga membangun sikap

dan keterampilan proses siswa.

Tiga hal yang sangat diperhatikan selama penulisan buku IPA ini adalah:

a. buku dirancang untuk mendukung pembelajaran kontekstual

Karena alasan tersebut, setiap konsep dihubungkan dengan situasi dunia nyata yang

dihadapi siswa. Tugas-tugas yang diberikan senantiasa dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari siswa.

b. buku dirancang untuk menciptakan proses pembelajaran yang konstruktivis. Karena

itu berbagai konsep tidak langsung dideskripsikan dalam buku, tetapi harus ditemukan

siswa melalui berbagai aktivitas, misalnya kegiatan penyelidikan, lab mini, dan lain-

lain.

c. mengedepankan paradigma pembelajaran melalui

penemuan,

bukan

pembuktian.

Itulah

sebabnya, dalam buku ini siswa harus melakukan berbagai kegiatan terlebih dulu

baru mendiskusikan hasilnya untuk menemukan konsep. Bukan memahami konsep

dulu baru kemudian melakukan pembuktian secara praktik.

Anak-anak, agar buku ini dapat membantu kalian dalam belajar IPA, kalian harus

memperhatikan berbagai bagian/fitur yang ada di dalam buku. Lakukanlah berbagai

kegiatan atau tugas yang ada dalam bagian-bagian tersebut. Jangan hanya membaca

uraian/deskripsi materi, karena hal tersebut tidak akan menghasilkan pemahaman yang

utuh.

Di bawah ini, ditampilkan berbagai fitur/bagian yang ada dalam buku dan tujuan

fitur tersebut dimunculkan. Bacalah secara cermat agar kalian dapat menggunakan buku

ini secara benar.

Judul bab dan Subbab

Judul bab dan subbab

menunjukkan cakupan materi

sesuai standar isi.

Gambar di awal bab

Gambar ini dimaksudkan

sebagai

epitome

untuk menarik

siswa sehingga mereka

termotivasi untuk mempelajari

buku. Gambar tersebut juga

mencerminkan isi bab.

Kelistrikan

BAB 6

A. Listrik Statis

B. Listrik Dinamis

C. Rangkaian Listrik

D. Sumber Arus Listrik

E. Daya dan Energi Listrik

vivi

vivi

vi

Jurnal IPA

Berisi tugas kepada siswa untuk menuliskan pendapat, tanggapan, atau

opininya tentang sesuatu berkaitan dengan kegiatan penyelidikan. Jurnal IPA

ditulis siswa sebelum melakukan pembahasan dengan guru, karena itu benar-

benar menunjukkan cakrawala pemikiran siswa yang otentik.

Peta Konsep

Menggambarkan kaitan

berbagai konsep yang akan

dipelajari siswa dalam bab

yang bersangkutan. Peta

konsep membantu siswa

membangun pemahaman

yang utuh.

Pengantar bab

Narasi di awal bab dimaksudkan

untuk menggiring siswa pada

cakupan bab. Narasi diupayakan

berangkat dari situasi kehidupan

yang dialami siswa. Narasi tersebut

sekaligus menyiratkan kompetensi

yang akan dicapai siswa.

Kegiatan Penyelidikan

Kegiatan ini untuk mengeksplorasi

temuan awal berkaitan dengan isi

bab. Temuan awal tersebut secara

konseptual akan ditindaklanjuti

melalui kegiatan

hands-on

dan

minds-on

yang ada dalam buku,

membaca deskripsi materi, dan

tugas-tugas lain sehingga siswa

menemukan konsep secara utuh.

4

IPA SMP

Kelas VII

1.

Gunakan sesuatu yang ada di kelasmu sebagai alat pengukur panjang, misalnya buku,

pensil, tangan atau benda-benda lain yang mudah kamu dapatkan.

2.

Bersama temanmu, ukurlah panjang bangku, lebar ruangan kelas atau jarak dua benda

yang ada di dekatmu dengan menggunakan alat-alat pengukur panjang yang telah kamu

peroleh. Catatlah hasilnya dan buatlah nama satuan ukurannya menurutmu sendiri.

3.

Sekarang, mintalah salah seorang temanmu untuk melakukan pengukuran yang sama

dengan menggunakan alat-alat pengukur panjang yang dia temukan sendiri. Jangan lupa,

dia juga harus mencatat hasilnya beserta satuan ukuran yang dia buat sendiri.

Merancang Alat Ukur Sendiri

Sumber: Dok. Penulis.

Pernahkah kamu pergi ke penjahit? Bagaimana seorang penjahit dapat membuatkan

baju seseorang dengan ukuran yang tepat? Kamu pernah pergi ke toko kelontong? Bagaimana

penjual dapat melayani barang-barang yang diperlukan oleh pembeli dengan takaran yang

sesuai? Kamu pernah mengikuti atau menonton lomba lari? Bagaimanakah menentukan

pemenangnya secara tepat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran.

Pada bab ini, kamu akan mendiskusikan dan melakukan berbagai kegiatan pengukuran

dengan menggunakan alat-alat ukur yang sesuai. Kamu juga akan mempelajari berbagai

besaran beserta satuannya.

Pengukuran

Kegiatan Penyelidikan

Di dalam Jurnal IPA-mu, jelaskan

mengapa penggunaan ukuran-

ukuran baku dalam kegiatan

pengukuran penting sekali.

BABBAB

BABBAB

BAB

11

11

1

viivii

viivii

vii

Kata-kata IPA

Merupakan kumpulan

kata- kata penting yang ada

dalam bab dan harus dipa-

hami oleh siswa.

Deskripsi materi

Uraian materi diupayakan

berangkat dari hasil

kegiatan atau

mengorganisir

pengetahuan awal siswa.

Bila siswa hanya membaca

deskripsi materi tanpa

melakukan fitur-fitur yang

lain, maka tidak akan

terbangun pemahaman

yang utuh.

Soal contoh

dan soal latihan

Soal contoh untuk membantu

siswa menyelesaikan tugas-

tugas pemecahan masalah.

Soal latihan untuk menguji

apakah siswa mampu

melakukan pemecahan

masalah untuk kasus yang

berbeda.

Bab 1

Pengukuran

9

Besaran dan Satuan

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Pada subbab sebelumnya kamu telah melakukan

kegiatan pengukuran, yaitu kegiatan membandingkan suatu

besaran yang diukur dengan besaran lain sejenis yang

dipakai sebagai satuan. Besaran yang dapat diukur dan

memiliki satuan disebut

besaran fisika

, contoh: panjang,

massa, dan waktu; sedangkan yang tidak dapat diukur dan

tidak memiliki satuan tidak termasuk besaran fisika,

misalnya: sedih, cinta, dan kesetiaan. Besaran fisika, yang

selanjutnya disebut besaran dibedakan menjadi dua,

besaran pokok

dan

besaran turunan.

Berdasar hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan

Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun

mengacu pada tujuh besaran dasar di bawah ini:

Tujuh besaran dasar pada

Tabel 1.2

disebut

besaran

pokok

, yaitu besaran yang satuannya didefinisikan sendiri

berdasarkan hasil konferensi Internasional mengenai berat

dan ukuran. Sedangkan besaran-besaran lain yang

diturunkan dari besaran pokok, misalnya: volume, massa

jenis, kecepatan, gaya, usaha, dan masih banyak lagi disebut

besaran turunan

Pada bagian selanjutnya, kamu akan melakukan

kegiatan dan diskusi tentang empat besaran pokok yaitu:

panjang, massa, waktu, suhu

dan satu besaran turunan yaitu

volume

. Besaran-besaran tersebut selalu kita temui dalam

kehidupan sehari-hari.

Tabel 1.2

Besaran dan Satuan dasar SI

Besaran dasar

Satuan

Simbol

Panjang

m

eter

m

Massa

kilogram

kg

Waktu

sekon

s

Kuat arus listrik

ampere

A

Suhu

kelvin

K

Jumlah zat

mole

mol

Intensitas cahaya

can

dela

cd

Sumber: Dok. Penulis

B

Kata-kata IPA

Besaran pokok

Besaran turunan

Massa

Waktu

Volume

Kilogram

Sekon

Suhu

Volume

Kaleng besar dan kaleng kecil bila dipergunakan

untuk menampung air, kemampuannya tentu berbeda.

Kaleng yang besar pasti dapat menampung air lebih banyak.

Hal di atas terkait dengan besarnya ruangan yang terisi

oleh materi, biasanya disebut volume. Suatu benda bila

volumenya lebih besar, dapat menampung materi lebih

banyak dibanding benda lain yang volumenya lebih kecil.

Volume merupakan besaran turunan, yang disusun

oleh besaran pokok

panjang

. Volume benda padat yang

bentuknya teratur, misalnya balok, seperti yang ditu-

njukkan

Gambar 1.10

dapat ditentukan dengan mengukur

terlebih dulu panjang, lebar dan tingginya kemudian

mengalikannya. Bila kamu mengukur panjang, lebar, dan

tinggi balok menggunakan satuan sentimeter (cm), maka

Diketahui:

T

benda

= 15

o

C

Ditanya:

T (fahrenheit) = ? T (kelvin) = ?

Penyelesaian:

T

F

= (15) + 32

= 59

o

F

T = (15 + 273) K

= 288 K

Suhu sebuah benda 15

o

C bila diukur dengan termometer

skala celsius. Berapakah suhu benda tersebut bila diukur

menurut skala fahrenheit dan kelvin?

9

5

Soal contoh

:

Penggunaan Matematika

1. Suhu cairan diukur

dengan termometer

fahrenheit menunjukkan

skala 122

o

F. Berapakah

suhu cairan tersebut bila

dinyatakan dalam skala

celcius dan kelvin?

2. Pada suhu berapakah

pembacaan skala

termometer celcius sama

dengan pembacaan

skala termometer

fahrenheit?

Soal Latihan

viiiviii

viiiviii

viii

Kegiatan

Berisi kegiatan

eksperimen untuk

menemukan konsep

dengan melibatkan

berbagai keterampilan

proses sains. Siswa juga

dilatih untuk mengubah

dan mengontrol variabel

eksperimen.

Kaitan dengan

bidang ilmu yang lain

Untuk memantapkan

pemahaman siswa dengan

cara menerapkan

pengetahuan/keterampilan

yang telah dicapai pada

situasi lain yang lebih luas.

Lab Mini

Berisi percobaan untuk

menemukan konsep.

Siswa melakukan

keterampilan proses

tetapi tidak melakukan

pengubahan variabel.

Bagaimana Temperatur Mempengaruhi

Organisme?

Satu faktor abiotik yang sangat mempengaruhi organisme

dalam lingkungan adalah temperatur. Pada eksperimen ini, kamu

akan memeriksa bagaimana perubahan temperatur mempengaruhi

ikan mas.

Apa yang harus kamu lakukan

1. Isilah kedua gelas kimia dengan air akuarium dan gunakan jaring untuk memindahkan

ikan mas. Berilah label pada satu gelas kimia dengan label percobaan dan gelas yang

lain dengan label kontrol.

2. Gunakan termometer untuk mengukur temperatur air pada kedua gelas.

3. Perhatikan penutup insang ikan. Penutup insang membuka dan menutup saat ikan

bernapas. Hitunglah berapa kali penutup insang membuka selama satu menit.

4. Ulangilah langkah ketiga sebanyak dua kali dan catat datamu.

5. Secara perlahan-lahan ambillah sepotong es batu (kecil) dan masukkan ke dalam gelas

percobaan sampai termometer menunjukkan 10°C di bawah temperatur pada langkah

2 T

5

it d

bi k

it

i

Masalah

Bagaimana pengaruh temperatur

terhadap pernapasan ikan mas?

Apa yang Kamu Perlukan

2 gelas kimia 250 ml

Pengukur waktu (stop watch/jam)

Es batu

Jaring ikan kecil

Ikan mas dalam suatu akuarium

Kertas label

Termometer

j

g

pg yg p

Contoh, awalan

kilo

berarti 10

3

atau 1000, maka 1 kilometer

berarti 1000 meter.

Mengukur jarak benda-benda langit

Para ilmuwan telah menemukan bahwa cahaya

merambat dengan laju 299.792.500 meter persekon. Sekitar

tahun 1970-an, astronot Amerika berhasil memasang

reflektor (alat pemantul) cahaya di bulan. Kemudian, cahaya

laser dengan intensitas yang sangat kuat dipancarkan dari

bumi menuju bulan. Di bulan cahaya dipantulkan oleh

reflektor sehingga merambat kembali ke bumi. Waktu yang

dibutuhkan cahaya laser sejak meninggalkan bumi hingga

kembali lagi dicatat dengan akurat, maka jarak antara bumi

dan bulan dapat ditentukan, yaitu sekitar 378.000.000 meter.

Para ahli astronomi telah menetapkan satuan pengukuran khusus untuk

menyatakan jarak benda-benda di ruang angkasa, yaitu

tahun cahaya

. Satu

tahun cahaya sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu

tahun, bila dinyatakan dalam satuan SI kira-kira sama dengan

9.500.000.000.000.000 meter atau 9,5 trilyun kilometer. Jarak galaksi An-

dromeda kira-kira 2 juta tahun cahaya dari galaksi kita.

Sumber: www.google.com.

Jarak bumi dan matahari sekitar

150.000.000.000 meter, digunakan

sebagai ukuran baku dan disebut

1

Satuan Astronomi (SA)

.

Kaitan dengan

p

,

pg

panjang tiruan dari meter standar, seperti terlihat pada

Gambar 1.3.

Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-

satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan

cara menambahkan awalan-awalan seperti tercantum dalam

Tabel 1.1

. Berdasar tabel tersebut

1 kilometer (km)

= 1000 meter (m)

1 sentimeter (cm)

= 1/100 meter (m) atau 0,01 m

dan sebaliknya, diperoleh:

1 m = 1/1000 km

= 0,001 km

1 m = 100 cm

= 1000 mm

Mengukur Panjang

1. Amatilah gambar di

bawah ini! Menurut

pengamatanmu,

lingkaran dalam

manakah yang

berdiameter lebih

panjang, X atau Y?

2. Dengan menggunakan

penggaris, ukurlah dia-

meter lingkaran dalam pada

gambar X dan Y! Catatlah

hasil pengukuranmu dalam

tabel pengamatan!

3. Bandingkan hasil

pengamatan dan hasil

X

Y

Lab Mini 1.1

a

ixix

ixix

ix

Intisari Subbab

Berisi pertanyaan dan

tugas yang harus

diselesaikan untuk mereviu

pengetahuan dan

keterampilan yang telah

dibangun selama

mempelajari subbab

tertentu. Bagian ini

sekaligus dapat

difungsikan sebagai bahan

refleksi diri sebelum siswa

mempelajari subbab

berikutnya.

Rangkuman

Berisi intisari bab,

sebagai sarana untuk

membantu siswa

memahami materi

secara utuh.

1. Apakah yang dimaksud dengan:

a. besaran pokok?

b. besaran turunan?

2. Lakukanlah pengubahan satuan berikut:

a. 250 cm menjadi meter

b. 4.5 dm

3

menjadi mililiter

c. 25 liter menjadi cm

3

d. 41

o

F dinyatakan dalam skala Celcius

3. Jelaskan, mengapa volume termasuk besaran turunan!

4. Mengapa dibuat satuan-satuan standar, misalnya: satu kilogram standar, satu meter

standar, dan satu sekon standar? Bila pengetahuan dan teknologi semakin maju,

mungkinkah satuan standar yang kita gunakan sekarang diperbaharui? Jelaskan!

Intisari Subbab

Bina Keterampilan

Membuat peta konsep

Buatlah peta konsep tentang besaran dan satuan dengan mencantumkan

istilah-istilah berikut:

besaran pokok

volume

meter

besaran

panjang

massa

besaran turunan

sekon

kilogram

meter kubik

waktu

A. Pengertian Pengukuran

1. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan

besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.

2. Satuan pengukuran baku memiliki nilai tetap dan disepakati oleh semua orang

sehingga dapat dipakai sebagai pembanding.

3. Sistem satuan yang berlaku di seluruh dunia adalah sistem satuan Internasional

(SI). Satuan SI dasar dapat diperbesar atau diperkecil dengan menambahkan

awalan:

kilo

(k) artinya 1000 kali,

hekto

(h) artinya 100 kali,

deka

(da) artinya 10 kali,

desi

(d) artinya 1/10 kali,

senti

(c) artinya 1/100 kali,

mili

(m) artinya 1/1000 kali

dan

mikro

(m) artinya 1/1000000 kali.

B. Besaran dan Satuan

1. Besaran mengandung dua komponen, yaitu:

nilai

dan

satuan

. Besaran dibedakan

menjadi dua, yaitu:

besaran pokok

dan

besaran turunan

.

2. Besaran pokok memiliki satuan yang didefinisikan sendiri dan disepakati dalam

Konferensi Internasional tentang Berat dan Ukuran. Contohnya: panjang satuannya

meter, massa satuannya kilogram dan waktu satuannya sekon.

3. Besaran turunan disusun dari besaran-besaran pokok, karena itu satuannya juga

dibentuk oleh satuan-satuan besaran penyusunnya. Contoh: volume satuannya

meter kubik (m

3)

disusun dari besaran pokok panjang.

Rangkuman

xx

xx

x

Evaluasi

Berisi pertanyaan atau tugas untuk:

Reviu Perbendaharaan Kata

,

menjodohkan konsep dengan

pengertiannya.

Pengecekan konsep

, melalui soal-soal

bentuk pilihan ganda.

Pemahaman konsep

, melalui soal-

soal bentuk uraian.

Berpikir Kritis,

melalui soal bentuk

uraian atau pemecahan masalah yang

menuntut kemampuan berpikir lebih

tinggi.

Pengembangan keterampilan

, antara

lain membuat tabel, merancang dan

melaksanakan eksperimen, membuat

peta konsep, melakukan tugas

proyek, penggunaan matematika, dan

lain-lain. Pengembangan

keterampilan juga dimaksudkan

sebagai tindak lanjut bagi siswa

sehingga dapat menggunakan

pengetahuan yang telah dimiliki

untuk menyelesaikan tugas yang lebih

kompleks.

Untuk merefleksi apakah jawaban/

pekerjaanmu sudah benar, cocokkan

dengan jawaban soal terpilih yang ada di

bagian belakang buku ini.

Tiada gading yang tak retak. Kelemahan yang masih ada dalam buku

ini menjadi tanggungjawab kami untuk memperbaikinya. Mohon kritik dan

saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan buku ini di waktu yang

akan datang. Semoga buku ini membantu siswa dan memberi kemudahan

bagi guru. Terima kasih.

Salam IPA

Penulis

Pilihlah kata atau pernyataan yang dapat

melengkapi kalimat berikut !

1. Hasil pengukuran selalu mengandung

a. nilai saja

b. satuan saja

c. nilai dan satuan

d. faktor pengali dan satuan

2. Contoh satuan dalam SI adalah ....

a. kaki

b. galon

c. sekon

d. ons

3. Faktor pengali seperseribu pada satuan

SI disebut:

a. kilo

b. senti

c. desi

d. mili

4. Sistem pengukuran yang dipergunakan

oleh ilmuwan di seluruh dunia adalah...

a. Sistem Standar

b. Sistem In

gg

ris

9. Suhu air mendidih diukur dengan

termometer Fahrenheit menun-jukkan

skala 194

o

F. Bila diukur dengan

termometer Celcius akan menunjuk skala

a. 105

o

C

b. 100

o

C

c. 90

o

C

d. 80

o

C

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap

dan tuliskan dalam buku latihanmu!

10. Mengapa dunia sains menggunakan

satuan-satuan pengukuran SI?

11. Jelaskan, bagaimana mengubah satuan

panjang dari satuan SI satu ke satuan SI

Pengecekan Konsep

Pemahaman Konsep

a.

satuan baku

b.

panjang

c.

massa

d.

waktu

e.

besaran turunan

f.

meter

g.

suhu

h.

sekon

i

volume

1. Jarak antara dua titik

2. Satuan Internasional untuk waktu

3. Disepakati dan diterima oleh semua orang

sebagai pembanding

4. Selang antara dua kejadian

5. Memiliki satuan baku m

3

6. Satuan Internasional untuk massa

7.

Jumlah materi dalam suatu benda

8 Satuan Internasional untuk panjang

Pasangkan Kata-kata Kunci IPA berikut dengan pernyataan di sampingnya.

Reviu Perbendaharaan Kata

Evaluasi

16. Ada beberapa obat cair yang harus

dikocok dulu sebelum diminum. Apa

tujuan anjuran tersebut? Jelaskan

17. Kamu punya tiga larutan jernih tidak

berwarna dengan volume yang sama,

yaitu A, B, dan C. Kamu tambahkan tiga

tetes larutan indikator fenolftalein pada

masing-masing larutan. Larutan A dan B

tetap jernih tidak berwarna, tetapi larutan

C berubah menjadi merah. Bila kamu

tambahkan larutan C ke dalam larutan

A, campuran larutan menjadi jernih

tidak berwarna. Bila kamu tambahkan

larutan C ke dalam larutan B, maka

campuran larutan berwarna merah. Apa

yang dapat kamu inferensikan dari

masing-masing larutan tersebut? Mana

dari larutan yang mempunyai pH 7?

Berpikir Kritis

Pengembangan Keterampilan

xi

Daftar Isi

Kata Pengantar

....................................................................................................................... iii

Pendahuluan

.......................................................................................................................... v

Daftar Isi

.................................................................................................................................... xi

Bab 1

Sistem Ekskresi

Peta Konsep .....................................................................................................

2

A. Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia ........................................................

4

B.

Kelainan dan Penyakit Sistem Ekaskresi ..................................................

13

Rangkuman

.....................................................................................................

16

Evaluasi

.............................................................................................................

16

Bab 2

Sistem Reproduksi Manusia

Peta Konsep ....................................................................................................

20

A.

Struktur Alat Reproduksi ............................................................................

22

B.

Gangguan Sistem Reproduksi ....................................................................

32

Rangkuman

....................................................................................................

36

Evaluasi

............................................................................................................

37

Bab 3

Sistem Koordinasi, Regulasi, dan Indera Manusia

Peta Konsep ....................................................................................................

40

A.

Sistem Koordinasi dan Regulasi .................................................................

42

B.

Sistem Indera ..................................................................................................

55

B.

Gangguan Kesehatan pada Sistem Koordinasi, Regulasi, dan Indera

64

Rangkuman

....................................................................................................

67

Evaluasi

............................................................................................................

68

Bab 4

Kelangsungan Hidup Organisme

Peta Konsep ....................................................................................................

72

A.

Adaptasi, Seleksi Alam, dan Perkembangbiakan ...................................

74

B.

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup ......................................................

90

Rangkuman

....................................................................................................

106

Evaluasi

............................................................................................................

107

Bab 5

Bioteknologi

Peta Konsep ....................................................................................................

111

A.

Peranan Bioteknologi Mendukung Kelangsungan Hidup Manusia

.. 112

B.

Penerapan Bioteknologi Sehari-hari ..........................................................

118

Rangkuman

....................................................................................................

127

Evaluasi

............................................................................................................

127

xii

Bab 6

Kelistrikan

Peta Konsep ....................................................................................................

132

A. Listrik

Statis ....................................................................................................

135

B. Listrik Dinamis

...............................................................................................

144

C.

Rangkaian Listrik

..................................................................................

155

D. Sumber Arus Listrik ......................................................................................

164

E. Daya dan Energi Listrik ................................................................................

170

Rangkuman

....................................................................................................

176

Evaluasi

............................................................................................................

176

Bab 7

Kemagnetan

Peta Konsep ....................................................................................................

182

A. Pengaruh Magnet ..........................................................................................

186

B. Induksi Elektromagnet .................................................................................

208

Rangkuman

....................................................................................................

226

Evaluasi

............................................................................................................

227

Bab 8

Tata Surya

Peta Konsep ....................................................................................................

232

A. Galaksi, Rasi, dan Tata Surya .....................................................................

235

B. Bumi dan Bulan .............................................................................................

246

C. Satelit Buatan ..................................................................................................

257

D. Bumi Kita .........................................................................................................

262

E. Atmosfer Bumi

...............................................................................................

271

Rangkuman

....................................................................................................

279

Evaluasi

............................................................................................................

281

Daftar Pustaka .......................................................................................................

283

Glosarium ...............................................................................................................

284

Indeks

.....................................................................................................................

290

Jawaban Soal Terpilih .........................................................................................

293

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

1

Sistem Ekskresi

BAB 1

A. Struktur Alat Ekskresi pada

Manusia

B. Kelainan dan Penyakit

Sistem Pengeluaran

2

IPA SMP

Kelas IX

Peta Konsep

Peta Konsep Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi

ginjal

kulit

paru-paru

hati

dapat mengenal

terdiri dari

uretera

Kandung

kemih

ureter

membentuk

Sistem urine

urine

mengekskresikan

memiliki

Kelenjar

keringat

keringat

mengekskresikan

mengekskresikan

karbondioksida

air

mengekskresikan

Perombakan

sel darah

merah

Kelainan dan

penyakit

Polisistis

Gagal ginjal

Batu ginjal

sintesis

Pielonefritis

Bersama

dengan

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

3

Darahmu mengandung berbagai zat sisa metabolisme. Zat-zat ini adalah senyawa-

senyawa kimia yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Apabila zat-zat sisa ini tidak segera

dibuang bisa menjadi racun dalam jaringan tubuhmu. Proses membuang zat sisa

metabolisme ini disebut

sistem eksresi.

Pada bab ini kamu akan mempelajari berbagai or-

gan tubuh manusia yang berfungsi membuang sisa metabolisme. Selain itu, kamu akan

mempelajari berbagai penyakit dan kelainan pada organ tersebut. Kamu akan mengawalinya

dengan kegiatan sederhana mempelajari fungsi ginjal.

Apa fungsi ginjal?

Alat dan bahan

-

Dua buah gelas kimia 250 ml

-

Corong

-

Kain kasa yang tidak tembus butiran beras

-

Satu genggam beras dan air cuciannya

Langkah kerja

1. Susunlah model yang menunjukkan mekanisme

kerja ginjal sebagaimana ditunjukkan gambar di

samping.

2. Taruh segenggam beras ke wadah kemudian

tambahkan air 100 ml.

3. Tuangkan campuran beras dan air ke corong yang

telah dipasang kain kasa.

4. Perhatikan apa yang terjadi!

Sistem Ekskresi

Pada Manusia

Sifat Zat

Kegiatan Penyelidikan

Dalam model ini beras dan air cucian digunakan sebagai model darah

dalam arteri ginjal; corong dan kain kasa sebagai glomerulus, dan air cucian beras

dalam gelas piala yang telah disaring sebagai model cairan hasil penyaringan

(urin primer) dalam simpai Bowman. Berdasarkan kegiatan tersebut, jelaskan

bagaimana bagian ginjal bekerja!

BABBAB

BABBAB

BAB

11

11

1

Beras dan air

cuciannya

Kain kasa

Penyaring

Air cucian

beras

4

IPA SMP

Kelas IX

Proses metabolisme tubuh menghasilkan zat-zat

sampah seperti karbondioksida, amonia, urea, asam urat,

atau bahkan air. Zat-zat sampah ini apabila dibiarkan

menumpuk di dalam tubuh akan meracuni dan berbahaya

bagi tubuh. Untuk menghindari masalah akibat zat-zat

sampah ini, zat-zat tersebut harus dikeluarkan dari sel,

jaringan, kemudian tubuh. Proses pengeluaran zat-zat

sampah ini dari sel, jaringan, dan tubuh disebut ekskresi.

Proses pengeluaran (ekskresi) ini hampir selalu melibatkan

proses osmoregulasi, suatu proses untukmemelihara

tekanan osmosis dalam tubuh manusia dan hewan dalam

menghadapi kondisi lingkungan

Bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan

osmoregulasi pada setiap macam hewan adalah bervariasi.

a. Hewan sederhana (hewan berpori/porifera) bagian

tubuh yang digunakan untuk mengatur konsentrasi

cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan

osmosis langsung melalui membran sel

b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium),

bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi

adalah vakuola kontraktil melalui mekanisme difusi dan

osmosis.

c. Hewan darat, osmoregulasi terjadi melalui organ

pengeluaran (ekskresi), berupa ginjal. Dalam hal ini

ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan

osmoregulasi.

d. Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan,

serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus

seperti insang, kulit, bahkan usus.

Ginjal,

Salah satu sistem pengeluaran pada manusia adalah

sistem urin. Sistem urin manusia tersusun dari ginjal, ure-

ter, kantung kemih, dan uretra (lihat

Gambar 1.1

) . Sistem

urin berfungsi sebagai berikut:

a. Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah;

Struktur Alat Ekskresi

Pada Manusia

A

Kata-kata IPA

Ekskresi

Tekanan osmosis

Osmoregulasi

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

5

b. Mengontrol volume darah, yaitu dengan mengeluarkan

kelebihan air yang dihasilkan sel-sel tubuh.

Mempertahankan jumlah air dalam darah penting untuk

memelihara tekanan darah agar gerakan gas, dan

pengeluaran zat sampah padat tetap normal.

c. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam

tertentu. Garam-garam ini harus ada dalam konsentrasi

tertentu untuk kelangsungan kegiatan sel.

Organ utama sistem urin adalah sepasang ginjal. Or-

gan ini berwarna merah coklat, berbentuk seperti biji kacang

merah. Letak ginjal di daerah pinggang, tepatnya di perut

bagian belakang dan dilindungi tulang-tulang rusuk. Ginjal

menyaring darah yang telah mengandung zat sisa

metabolisme dari sel-sel tubuh.

Gambar 1.1

Susunan sistem urin manusia

Arteri ginjal

Vena ginjal

Ginjal

Ureter

Kantung

kemih

Uretra

Sumber: Daniel Lucy, 1995

6

IPA SMP

Kelas IX

Seluruh darah dalam

tubuh melewati ginjal berkali-

kali dalam sehari.

Gambar 1.1

dan

1.2

memperlihatkan

susunan ginjal. Kedua

gambar tersebut menunjuk-

kan bahwa darah memasuki

ginjal melalui arteri ginjal.

Selanjutnya darah mening-

galkan ginjal melalui vena

ginjal.

Ginjal terdiri atas dua

lapisan. Lapisan luar disebut

korteks

, sedangkan lapisan

dalam disebut

medula

.

Sebuah ginjal tersusun atas

kurang lebih satu juta nefron.

Nefron

adalah unit penyaring

terkecil ginjal. Satu nefron

tersusun atas glomerulus, Simpai Bowman, saluran

berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal.

Air, gula, garam, dan zat sampah dari darah masuk ke

nefron. Saat masuk nefron, darah bertekanan tinggi. Darah

dengan cepat mengalir ke kapiler dalam nefron. Kumpulan

kapiler dalam nefron disebut

glomerulus

(jamak = glom-

eruli) yang ditemukan di bagian korteks. Perhatikan

Gambar 1.3.

Karena tekanan darah yang tinggi maka air,

glukosa, vitamin, asam amino, protein berukuran kecil, urea,

asam urat, garam, dan ion akan menembus kapiler masuk

ke bagian nefron yang disebut Simpai Bowman.

Simpai

Bowman

adalah bangunan berbentuk mangkuk yang

melingkupi glomerulus. Dalam proses ini sel-sel darah dan

sebagian besar protein tidak bisa menembus dinding

kapiler karena terlalu besar. Akibatnya sel-sel darah dan

protein tertinggal dalam kapiler.

Cairan dalam Simpai Bowman mengalir ke saluran

berkelok-kelok dan Ansa Henle.

Ansa Henle

adalah saluran

sempit berbentuk U. Selama cairan berada di sepanjang

saluran-saluran ini, sebagian besar ion, air, dan semua

glukosa, asam amino, dan protein berukuran kecil diserap

kembali ke dalam aliran darah. Proses penyerapan kembali

zat-zat yang masih dipergunakan tubuh ini disebut

reabsorbsi

. Molekul kecil seperti air diserap kembali ke

Gambar 1.2

Penampang membujur ginjal

manusia

Sumber: Daniel Lucy, 1995

Nefron

Arteri

ginjal

Ureter

Saluran

pengumpul

Vena

ginjal

Simpai Bowman

Glomerulus

piala/

rongga

ginjal

Ansa

Henle

}

}

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

7

kapiler secara

difusi

. Difusi merupakan gerakan molekul

zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

berkonsentrasi rendah. Zat lain misalnya ion, dikembalikan

ke kapiler dengan cara

transport aktif

. Transport aktif

adalah gerakan molekul dari satu larutan ke larutan lain

dengan menggunakan energi.

Kapiler-kapiler yang berisi zat yang diserap kembali

kemudian bersatu membentuk vena kecil. Vena-vena kecil

bersatu membentuk

vena ginjal

. Vena ginjal

mengembalikan darah yang sudah disaring ke sistem

peredaran.

Di samping peristiwa di atas, di dalam saluran

pengumpul terjadi proses lain yaitu masuknya zat-zat

sampah dari pembuluh darah. Zat-zat sampah merupakan

zat sampah yang masih tersisa di dalam pembuluh darah

saat filtrasi. Dengan proses ini urin di dalam saluran

pengumpul lebih pekat lagi.

Sesudah penyerapan kembali, cairan yang tersisa dalam

saluran merupakan cairan zat sisa (disebut

urin

) yang

mengandung garam dan zat sampah lain. Urin kemudian

mengalir ke

saluran pengumpul

ginjal yang terletak di

bagian medula. Keseluruhan proses penyaringan cairan

dalam ginjal bisa dilihat pada

Gambar 1.3.

Gambar 1.3

Penyaringan dan penyerapan kembali

(reabsorbsi) dalam nefron.

air

Simpai Bowman

Gambar 1.4

Glomerulus

Sel-sel darah, air, garam-garaman,

nutrien, urea

urea

Ansa

Henle

Saluran

pengumpul ke

ureter

Kapiler

urin(air,

urea

dan

garam-

garaman)

air

nutrien

Nutrien

Garam-

garaman

kapiler

Simpai Bowman

Arteri

Vena

selsel darah, air, garam-garaman, nutrien

garam-

garaman

Sumber: Daniel Lucy, 1995

Sumber: Daniel Lucy, 1995

8

IPA SMP

Kelas IX

Urin dalam masing-masing saluran pengumpul

mengalir ke suatu daerah berbentuk seperti cerobong

asap, yang disebut

pelvis

atau piala ginjal. Saluran ini

kemudian berlanjut ke ureter.

Ureter

adalah saluran yang

berpangkal dari ginjal menuju kantung kemih.

Kantung

kemih

adalah kantung berotot yang menyimpan urin.

Dalam kantung kemih urin disimpan sementara hingga

dikeluarkan dari tubuh; selanjutnya urin disalurkan ke

uretra

untuk dialirkan ke luar tubuh. Jumlah urin yang

keluar tergantung pada jumlah cairan yang diminum dan

volume cairan yang dikeluarkan. Orang dewasa rata-

rata menghasilkan urin sekitar 1 liter tiap hari. Untuk

lebih memahami bagian-bagian ginjal lakukan

Kegiatan

1.1.

Pengamatan

Bagian-bagian apa yang bisa dilihat

pada ginjal kambing?

Ginjal adalah organ yang sangat penting dalam pembuangan sisa

metabolisme yang berupa zat racun yang tidak dapat dilakukan oleh

organ ekskresi lain. Salah satunya adalah urea sebagai sisa metabolisme

asam amino (penyusun protein). Urea ini hanya dapat dikeluarkan

melalui ginjal. Ginjal juga menyaring zat sampah lain dari aliran darah.

Untuk mengetahui struktur yang terkait dengan fungsi ginjal, kita

lakukan kegiatan berikut:

Kegiatan 1.1

Kegiatan 1.1

Kegiatan 1.1

Kegiatan 1.1

Kegiatan 1.1

Langkah kerja

1. Ambil ginjal kambing. Jika masih

tertutup lemak, lepaskan lemak dengan

hati-hati.

2. Belah ginjal dengan pisau dengan arah

membujur.

3. Gunakan kaca pembesar (lup) untuk

mengamati susunan bagian dalam

ginjal. Bandingkan ginjal tersebut

dengan carta atau model ginjal yang ada

di kelas atau laboratorium! Gambar dan

beri keterangan tentang bagian-bagian

yang kamu lihat dalam buku catatanmu.

Terangkan mengapa ginjal berwarna

merah! Jelaskan susunannya!

Analisis

1. Korteks ginjal tersusun atas nefron. Apa

fungsi nefron?

2. Lapisan medula ginjal terdiri dari

saluran-saluran yang kemudian

bergabung membentuk ureter. Apa

peran salur-an-saluran tersebut?

3. Di samping menyaring zat buangan dari

darah, apa fungsi lain ginjal?

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

9

Organ Pengeluaran Lain

Untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme di

samping sistem urin, terdapat organ pengeluaran lain, yaitu

kulit, paru-paru, dan hati.

Kulit

Perhatikan

Gambar 1.5

! Kulit adalah organ terluas

tubuh. Kulit hanya beberapa milimeter tebalnya, tersusun

dari dua lapisan jaringan, yaitu kulit ari (epidermis) dan

kulit jangat (dermis). Epidermis merupakan lapisan

permukaan kulit.

Epidermis

tersusun dari berlapis-lapis sel.

Sel-sel terluar adalah sel-sel mati. Beribu-ribu sel ini lepas

setiap waktu. Sebagai penggantinya, sel-sel baru dihasilkan

pada dasar epidermis.

Dermis

adalah lapisan jaringan di bawah epidermis.

Lapisan ini lebih tebal daripada epidermis dan berisi

pembuluh darah, saraf, kelenjar minyak, dan kelenjar

keringat.

Sebagai bagian dari sistem pengeluaran, kulit

mempunyai kelenjar keringat.

Kelenjar keringat

adalah

kelenjar yang terdapat di lapisan dermis yang berfungsi

untuk mengeluarkan air dan garam (natrium klorida).

Kurang lebih ada tiga juta kelenjar keringat dalam dermis.

Kelenjar keringat membantu mengeluarkan sisa urea.

Gambar 1.5

Susunan kulit manusia.

Kelenjar

keringat

Ujung

saraf

Rambut

Kulit ari

(Epidermis)

Kapiler

Sumber: Daniel Lucy, 1995

Dermis

10

IPA SMP

Kelas IX

Adanya kelenjar keringat juga merupakan bagian dari

cara untuk mempertahankan panas tubuh agar suhunya

tetap. Ketika tubuh menjadi panas, pembuluh darah

melebar. Pori-pori kulit terbuka dan mengeluarkan keringat.

Cairan keringat keluar dari kulit. Selama keringat menguap

tubuh terasa dingin, karena panas tubuh dipinjam untuk

menguapkan keringat. Bagaimana cara membuktikan

bahwa keringat mengandung air,? Lakukan

Lab Mini 1.1

.

Samakah penyebaran kelenjar keringat di seluruh tubuhmu,

lakukan

Kegiatan 1.2

untuk mengetahuinya.

Paru-paru

Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara

pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida

dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa

dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa

kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml

air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan. Untuk

membuktikan adanya air dan karbondioksida lakukan

Kegiatan 1.3.

Hati

Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena

sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel

darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga

menghasilkan zat warna empedu (bilirubin) . Zat warna

empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati juga

berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang

kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.

Lab Mini 1.1

Apakah keringat mengan-

dung air?

Ambil selembar kertas kobalt

klorida dan catat warnanya!

Teteskan satu tetes air pada

kertas tersebut! Amati dan

catat warnanya! Sela-ma tiga

menit, melompat-lompatlah

dengan semangat! Selan-

jutnya bertepuk tanganlah!

Letakkan kertas kobalt klorida

di antara dua telapak tangan!

Apa warnanya? Tempelkan

kertas kobalt klorida pada

kulitmu! Amati warnanya dan

bandingkan dengan warna

yang kamu peroleh di telapak

tangan. Apa yang dapat kamu

simpulkan tentang penye-

baran ke-lenjar keringat di

tanganmu? Apakah keun-

tungan adanya kelenjar

keringat di telapak tangan?

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

11

Eksperimen

Menentukan penyebaran kelenjar

keringat

Kelenjar keringat adalah kelenjar yang khusus ditemukan di kulit yang

mengeluarkan zat sampah sisa metabolisme.

Pendahuluan

Tugasmu dalam kegiatan ini adalah

untuk merancang cara menentukan

penyebaran kelenjar keringat.

Alat dan bahan

Kelompokmu akan menggunakan

-

larutan iodium 2 %

-

kertas HVS

-

kaca pembesar (lup)

Langkah kerja

1. Oleskan larutan iodium tinktur 2%

selebar1x 1 cm di atas kulit salah satu

telapak tangan!

2. Dengan menggunakan ibu jari tangan

lain, pegang kertas HVS selebar 2 x 2 cm

di atas noda iodium selama satu atau

dua menit!

3. Angkat kertas tersebut dan amati dengan

lup. Kamu akan melihat titik-titik ungu

atau hitam. Masing-masing titik

menunjukkan satu kelenjar keringat.

Hitung jumlah titik hitam atau ungu

pada kertas HVS seluas 1 cm

2

.

4. Pilih tempat lain untuk membuat noda

iodium, misalnya punggung tangan

atau telapak tangan, untuk mengungkap

penyebaran kelenjar keringat. Ulangi

langkah kerja No. 1 sampai No. 3.

Kesimpulan

1. Berapa jumlah titik yang kamu amati

untuk setiap sentimeter persegi pada

telapak tangan?

2. Kertas HVS mengandung amilum atau

zat tepung. Apa yang menyebabkan

munculnya titik ungu atau hitam pada

kertas HVS?

3

Dari pengamatanmu, bandingkan

penyebaran kelenjar keringat di daerah

tubuh yang berbeda.

Langkah selanjutnya

Jika uji ini dikerjakan di permukaan

punggung tangan. Coba dan hitunglah

jumlah titik yang bisa dilihat. Bagaimana

pendapatmu tentang temuan ini?

Kegiatan 1.2

Kegiatan 1.2

Kegiatan 1.2

Kegiatan 1.2

Kegiatan 1.2

12

IPA SMP

Kelas IX

Kelenjar keringat adalah kelenjar yang khusus ditemukan di kulit yang

mengeluarkan zat sampah sisa metabolisme.

Eksperimen

Karbondioksida dan air sebagai hasil

pernapasan

Catatan: Karbondioksida bersifat

mengeruhkan air kapur.

Alat dan bahan

Dua buah gelas kimia 250 ml

Sedotan limun

Air kapur

Kaca

Langkah Kerja

1. Buatlah air kapur dengan cara

memasukkan satu genggam kapur padat

ke dalam satu liter air, kemudian aduk

sampai rata! Agar partikel kapur

mengendap, diamkan larutan tersebut

selama satu hari! Ambillah air jernih di

atas endapan kapur dan catat tingkat

kejernihannya!

2. Sediakan dua buah gelas piala 250 ml!

Beri tanda gelas piala satu dengan angka

I dan gelas piala lain dengan angka II!

Isi masing-masing gelas piala dengan air

kapur sebanyak 100 ml! Catat kejernihan

atau warna air kapur dalam masing-

masing gelas kimia dalam tabel

pengamatan.

3. Hembuskan nafas ke dalam air dari

gelas piala I melalui sedotan limun!

Gelas piala II tanpa diberi hembusan

nafas. Amati perubahan warna yang

terjadi pada gelas piala. Bandingkan

hasil reaksi tersebut! Apa yang dapat

kamu simpulkan dari percobaan ini?

4. Ambil selembar kaca dan hem-buskan

nafas ke permukaan kaca. Apa yang

dapat kamu lihat?

5. Berdasarkan hasil dari kedua percobaan

di atas, zat apa saja yang dikeluarkan

dari paru-paru?

1. Jelaskan bagaimana ginjal mengeluarkan zat-zat sampah dan

mempertahankan keseimbangan garam-garam tubuh!

2. Mengapa kulit, paru-paru, dan hati juga disebut sebagai organ-organ pengeluaran?

3. Apa yang terjadi ketika organ-organ sistem urin tidak bekerja?

4. Terangkan mengapa proses penyerapan kembali zat-zat tertentu di dalam ginjal sangat

penting?

5. Jelaskan fungsi sistem urin!

Kegiatan 1.3

Kegiatan 1.3

Kegiatan 1.3

Kegiatan 1.3

Kegiatan 1.3

Intisari Subbab

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

13

Kelainan dan Penyakit

Sistem Ekskresi

B

Apa yang terjadi ketika organ-organ sistem urin

seseorang tidak bekerja dengan baik? Zat-zat sampah yang

tidak dikeluarkan akan menumpuk dan menjadi racun di

dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air juga akan tertimbun dan

menyebabkan pembengkakan kaki. Air ini dapat juga

menumpuk di sekitar jantung. Bila terjadi gangguan

pengeluaran air bisa terjadi ketidakseimbangan jumlah

garam-garam tubuh. Ketidakseimbangan ini ditanggapi

tubuhdengan mengembalikan keseimbangannya. Jika

masih juga tidak terjadi keseimbangan, ginjal dan organ-

organ lain bisa rusak. Mengapa demikian?

Terdapat beberapa kelainan/penyakit yang

diakibatkan oleh kelainan struktur maupun fungsi sistem

ekskresi, antara lain nefrosis, nefritis, sistisis, polisistik, dan

gagal ginjal

Nefrosis

Nefrosis

adalah kondisi di mana membran glomeru-

lus bocor, meyebabkan sejumlah besar protein keluar dari

darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam

tubuh menyebabkan edem, khususnya di bagian

pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya

terjadi pada anak-anak.

Nefritis glomerulus

Nefritis glomerulus

adalah radang membran filtrasi

glomerulus di dalam

korpuskulum renalis

. Penyebab radang

secara umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang

dilepaskan oleh bakteri streptococcus yang menginfeksi

bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini

ditandai dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi

dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah membran

filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma

memasuki urin. Keberadaan protein plasma meningkatkan

tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin

meningkat dan menyebabkan gagal ginjal.

Kata-kata IPA

Nefrosis

Nefritis glomerulus

Pielonefritis

Sistisis

Polisistik

14

IPA SMP

Kelas IX

Pielonefritis

Pielonefritis

adalah radang seluruh bagian ginjal.

Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri pada

pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama ginjal.

Sistisis

Sistisis

adalah radang kantung kemih terutama bagian

mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh

infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.

Penyakit polisistik

Penyakit ini bisa disebabkan karena kerusakan sistem

saluran ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan

pembesaran seperti kiste (benjolan) sepanjang saluran ini.

Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.

Batu ginjal

Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari asam

urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain yang

terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal bisa

disebabkan karena urin terlalu pekat dan kurang minum.

Batu ini bisa juga terbentuk di dalam kantung kemih

maupun ginjal itu sendiri.

Gagal ginjal

Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa

mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh,

bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti

glukosa dan protein bisa ikut keluar tubuh. Gejala ini

disebut

gagal ginjal

. Kelainan ini bisa disebabkan karena

kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Gagal ginjal yang

akut menyebabkan penumpukan urea di dalam darah dan

asidosis (darah bersifat lebih asam). Kerusakan ginjal ini

bisa disebabkan oleh nefritis glomerulus yang parah, atau

bisa juga disebabkan oleh penyumbatan saluran ginjal.

Racun tertentu yang dihasilkan dari proses industri

menyebabkan nekrosis (kerusakan sel) epitel nefron. Gagal

ginjal yang parah disebabkan oleh kerusakan yang

permanen pada banyak nefron, sehingga nefron-nefron

tersebut tidak berfungsi. Kerusakan ini ditandai dengan

ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan hasil ekskresi,

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

15

retensi, pembengkakan karena akumulasi cairan tubuh,

kenaikan kandungan kalium, asidosis, keracunan zat

sampah, dan berakhir pada kematian.

Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius

masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan.

Proses ini disebut cuci darah atau

dialisis

. Dalam dialisis

darah dipompa ke dalam saluran yang mengandung

larutan garam yang mirip dengan plasma darah. Zat sampah

berdifusi dari saluran yang mengandung darah dan

dibersihkan oleh larutan garam. Darah bersih yang

tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang

hanya mempunyai satu ginjal masih bisa menggunakan

ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat dapat

mengerjakan pekerjaan dua ginjal.

Bagaimana cara memelihara agar ginjal kita tetap sehat?

Minumlah banyak air putih. Dengan meminum banyak air,

urin menjadi encer sehingga mempermudah kerja ginjal

untuk pengeluaran zat yang tidak dipergunakan tubuh.

Encernya urin juga memperkecil terbentuknya batu ginjal

dan timbulnya infeksi. Untuk memantapkan pemahamanmu

tentang gagal ginjal lakukan

Lab Mini 1.2.

Lab Mini 1.2

Bagaimana gejala gagal

ginjal?

Ambillah masing-masing

satu genggam beras dalam

wadah yang berbeda.

Cucilah beras itu dengan air

bersih! Ambil dua buah

saringan kecil, satu

sarungan utuh, dan saringan

lain berlubang lebih besar

dari besarnya satu butir

beras.Buanglah air cucian

beras dengan menyaringnya!

Apa yang terjadi pada

penyaringan itu?

16

IPA SMP

Kelas IX

Intisari Subbab

1. Jelaskan bagaimana ginjal mengeluarkan zat-zat sampah dan

mempertahankan keseimbangan garam-garam tubuh!

2. Jelaskan fungsi sistem urin!

3.

Penerapan

: Terangkan mengapa proses penyerapan kembali zat-zat tertentu di dalam

ginjal sangat penting?

4. Apa yang terjadi ketika organ-organ sistem urin tidak bekerja?

5. Mengapa kulit, paru-paru, dan hati juga disebut sebagai organ-organ pengeluaran?

6. Sebutkan paling sedikit empat penyakit dan kelainan ginjal!

7. Mengapa kita disarankan untuk banyak-banyak minum air putih?

Rangkuman

1. Upaya untuk memelihara tekanan osmosis dalam tubuh manusia dan hewan dalam

menghadapi kondisi lingkungan disebut

osmoregulasi

.

3. Salah satu sistem pengeluaran pada manusia adalah sistem urin. Sistem urin manusia

tersusun dari ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra

4. Untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme di samping sistem urin, terdapat organ

pengeluaran lain, yaitu kulit, paru-paru, dan hati.

Evaluasi

Reviu Perbendaharaan Kata

1

.

Kumpulan kapiler darah dalam nefron.

2. Proses pengaturan tekanan osmotik sel

atau tubuh.

3. Saluran sempit berbentuk “U” pada

ginjal.

4. Proses pengeluaran sisa-sisa meta-

bolisme.

5. Lapisan jaringan di bawah epidermis

6. Saluran yang menghubungkan ginjal

dengan kandung kemih.

7. Zat warna empedu.

8. Kebocoran pada membran

glomerulus

.

Pasangkan Kata-kata Kunci IPA berikut (tidak

semua kata kunci digunakan) dengan pernyataan

di bawahnya.

a. Osmoregulasi

b. Korteks ginjal

c. Kantung kemih

d. Epidermis

e. Kelenjar keringat

f. Simpai Bouwman

g. Ansa Henle

h. Nefrosis

i. Nefritis

j.

Medula ginjal

k. Nefron

l. Glomerulus

m. Pielonefritis

Bab 1

Sistem Ekskresi Pada Manusia

17

Pengecekan Konsep

1. Berikut ini adalah alat ekskresi, kecuali:

a. ginjal

b. kulit

c. hati

d. usus besar

2. Urutan yang benar pada sistem urine

manusia adalah

a. ginjal - ureter - uretra - kandung kemih

b. ginjal - uretra - ureter - kandung kemih

c. ginjal - kadung kemih - uretra - ureter

d. ginjal - ureter - kandung kemih - uretra

3. Unit penyaring terkecil ginjal disebut:

a. neuron

b. glomerulus

c. ansa henle

d. nefron

4. Proses penyerapan kembali cairan tubuh

disebut ...

a. resitasi

b. absorbsi

c. reabsorbsi

d. filtrasi

5. Organ ekskresi yang mampu

mengeluarkan sisa metabolisme berupa

urea adalah ...

a. hati dan ginjal

b. kulit dan hati

c. paru paru dan kulit

d. kulit dan ginjal

6. Penyakit yang berakibat masuknya

sejumlah besar protein tubuh lewat urin

adalah ...

a. nefritis

b. sistisis

c. pielonefritis

d. gagal ginjal

7. Urin manusia mengandung zat berikut

ini, kecuali ...

a. garam

b. air

c. albumin

d. urea

Pemahaman Konsep

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

ekskresi.

2. Jelaskan bagaimana ginjal mampu

melakukan

3. Mengapa kulit, paru, hati juga disebut

sebagai alat ekskresi?

Berfikir Kritis

Pengembangan Keterampilan

1. Mengapa kita disarankan minum air

putih minimal 2 liter perhari? Apa

keuntungannya?

2. Mengapa bila di tempat bersuhu dingin

kita relatif lebih sering buang air kecil?

1.

Membuat dan menggunakan Tabel.

Buatlah suatu tabel yang terdiri dari dua

kolom! Kolom pertama tulislah fase

metamorfosis kupu. Pada kolom kedua,

fase metamorfosisi belalang. Apakah

keduanya menunjukkan proses

metamorfosis yang sama? Bila tidak

jelaskan perbedaannya.

2.

Membaca.

Carilah bacaan di majalah atau

buku-buku sumber lain yang

menceritakan tentang kegagalan fungsi

ginjal. Buatlah karangan dengan

bahasamu sendiri untuk menceriterakan

usaha-usaha apa saja yang bisa kita

lakukan untuk merawat kesehatan ginjal

kita?

3.

Menjelaskan berdasarkan peta konsep.

Pelajarilah peta konsep yang ada di awal

bab. Buatlah uraian singkat yang

menjelaskan peta konsep tersebut.